Saturday, December 31, 2005
Last day in Malaysia.
Liburan di KL sangat memuaskan. Tiba di airportnya yg mewah itu , lalu check in di Gulf counter. And guess what...again...? the girls in the counter are Indonesian. He..he...they said there are 28 indonesians work for only gulf air not included other fligths.
Tiba di Pattaya. Istirahat sebentar. Trus keluar lagi lihat kembang api di pantai. Nunggu tahun baruan.
Ketemu Dolek and her husband Tony.
Friday, December 30, 2005
Ke IKEA
After having light breakfast, Dudi and the boys jump to the pool!. ( Wuih jadi kepingin juga aku ). Me and Farah were picked up by Tari and her kids. We will go to IKEA.
Lumayanlah IKEA-nya walau nggak sebesar di Chicago , still I was happy. Had lunch there. Went back to the hotel. Bye Tari, Anya dan Ben. Hope to see you all in Thailand. Take care...
Dinner at the mall near the hotel. Masuk rest Malaysia. Ternyata itu sih bukan rest Malaysia. Tetapi rest Jawa timur lha wong dari pelayan kasir sampai kokinya orang jawa timur. And the food also mostly jawa timuran. Asyik....
Thursday, December 29, 2005
Melaka

Wednesday, December 28, 2005
The Prabowos

Tuesday, December 27, 2005
Genting Highland

Monday, December 26, 2005
Hari ke 3 di KL
Jalan2 lagi di dalam kota KL. Makan siang di mall terbesar disini ( katanya..). Trus sesuai catatan adalah belanja gula merah, kemiri, ketupat nona, hi..hi... that's a must. Because I couldn't find them in Thailand. And that is important enough.
Dan asyik...nemu buku murah lagi buat anak2....
Books...books...and books....pooass......!
Sunday, December 25, 2005
Sight Seeing







Saturday, December 24, 2005
KL-Malaysia
Berangkat pagi2 menuju Bkk. Kita akan menumpangi pesawat Gulf Air. Sampai di Airport jalan2 disekitar mallnya. Beli beberapa coklat untuk anak2, dll. Eh nggak terasa waktunya boarding deh. Cihui....Bismillahhirohmannirohim.
Sampai di Malaysia, menuju hotel. Wah jalanan bagus lho. Dan berhubung hari Sabtu, jadi jalanan nggak macet. OK, sampai deh kita di Berjaya times squares. Lho, karena ternyata serviced apart. yg kita sewa adalah milik perorangan, bukan milik hotelnya, jadi....sama sakali tidak memuaskan. Nah ini nih yg namanya terlambat cari hotel. Jadi semua hotel fully booked. Nemunya ya yg kayak gini ini. Harganya mahal tapi nggak worth it. Katanya sih Service Appt, lho tapi nggak ada telp, nggak ada buku2/leaflets/any directories yg biasanya standard tuh ada. Yg paling mengerikan pas waktu masuk bathrooms-nya. Wow, shampoo yg disediakan adalah shampoo isi ulang dengan botol yg ditulis pakai spidol SHAMPOO, sabunnya mix antara sabun dengan brand Berjaya and Travel size soap yg dibeli dari supermarket. He..he...sebel!. Berhubung nggak ada sambungan telp, jadinya tiap kita mau telp si "butler"-nya, musti pakai our cell, yg artinya serasa telp int, karena khan thai-malaysia. Masuk dapurnya, mana nih complimentary bottles of water ?, mau lap sesuatu yg tumpah, mana nih lap-nya ?, ih salah sendiri deh, gw pakai aja handuk sedeng yg ada di bathroom. Mau bersihin kacamata, hah! nggak ada kleenex?. Masa pakai bathroom tissue. Sabar...sabar...toh hanya 3 hari. Hari ke-4 khan pindah di tempat lain.
Berhubung Berjaya ini nyambung ke mallnya, maka malam itu juga kita ke mall. Yg suka belanja tuh yah dua2nya. Yah suami yah istri he..he...Yg bikin tambah seneng adalah ternyata di mall ini ada toko buku Border. Cihui... ini tlah diniatkan, yaitu membeli buku2. Terutama buku2 Islam untuk anak2 yang dalam bahasa Inggris. Hayo Arif, Emir, Farah, ini dia buku2nya. Selama ini mereka susah baca dalam bahasa Ind, kalau percakapan aja sih ok dong, but baca ?. Wow! ada on sale lagi plus ditambah discounts. Hayu...hayu...beli lagi. Toko buku di sini bener2 deh murah. Dibanding di Thailand apalagi dibanding ama di Ind. Happy..happy...
Wednesday, November 09, 2005
Farah's birthday



Monday, November 07, 2005
My birthday
Today is my 37th birthday. Wadow! itu tua apa masih muda sih. Thank you for all my fam and friends for your greetings,wishes and presents.
Looking forward for my next birthday, he..he.. Lho kok jadi pingin cepet2 ultah lagi yah, he..he... Insya Allah.
As usual, if someone's birthday in our family, I always make nasi kuning lengkap. And now buat sendiri untuk ulang tahun sendiri, hi..hi..
ps : Thank you for my mom.....
Friday, November 04, 2005
Open House
Again, kali ini juga kita ngadain open house di rumah. Seperti tahun2 sebelumnya, sejak meninggalkan tanah air. Yah.. biar rasa2 itu ada. Seperti di Indonesia. Terutama buat anak2ku. Nggak bisa silahturami ke oma, dan mbah2 nya dan saudaranya. Yah kita bikin aja silahturami disini sendiri. Pokoknya lebaran itu hari banyak tamu dan seneng2.
Menunya juga sama menu lebaran. Yg itu2 lagi tapi heran nggak pernah ngebosenin. Ditunggu2 malah. Maksudnya suasana makannya. Khan hari istimewa.
Gw udah nyicil masak dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Rendang, opor, malbi, sambal bajak, krupuk udang. Sambal goreng labu siam, ketupat nona, dan pudding buatnya tadi malam. Paginya cuma tinggal motong2 lapis legit dan bikin es teler, goreng mpek2, bikin siomay oh ya bikin nasi uduk juga. Ini dipersiapkan buat temen yg bingung ama yg namanya dan bentuknya ketupat.
Banayak juga temen2 kita berdatangan. Dudi juga bisa cuti. Asyik lah yaw. Cihui..temenku Nia datang bawa asinan. Thanks berat. Pim temenku yg orang Thai dan agamanya budha datang. Secara kali ini adalah pertama buat dia ngucapin lebaran!. Sebelum ke rumah, katanya doski tanya dulu sama temennya yg lain yg muslim juga, dan tanya2 tentang hari lebaran. Oh...mangkanya ucapan selamat lebarannya bagus sekali. Jadi terharu..(she asked with the right person).
Thursday, November 03, 2005
Lebaran
Get ready to go to Indonesian Embassy. We will sholat ied here.
As usual, sedih...sedih....nangis...nangis. Habis silahturami sama2 dengan masy Indo lainnya, makan2 di embassy, banyak ketemu temen2. Seneng juga.
At home, busy dengan telp ortu dan saudara2 semuanya. Hu..hu...nggak bisa sungkeman.
Wednesday, November 02, 2005
Malam Takbiran
Seperti tahun lalu, semalam menjelang lebaran, kita sekeluarga nginep di Bkk. Jadi besok nggak buru2 ke Embassynya. Biar agak2 sedikit ngerasa lebaran kayak di tanah air tercinta, kita mau sholat rame2 sama masyarakat Indonesia lainnya. Hu..hu..hu.. sedih yah bukan lebaran di negri sendiri.
Buka puasa terakhir sama lagi seperti tahun lalu, di Central Chidlom. Lha habis cuma itu yg ada rasa2 enak di lidah dan cocok buat buka puasa. Biasa..makanan malaysia. Pakai kolek2 juga deh. Mirip dikit ama yg di Indo.
Seperti semuanya umat Islam, pasti akan merasa sedih banget Ramadhan telah berlalu. Bulan penuh rahmat dan penuh ampunan. Bulan yg banyak diberi obral oleh Allah SWT (kalau puasanya bener..).
Ya Allah semoga amal ibadah puasaku diterima, dan semoga masih bisa merasakan bulan Ramadhan lagi. Amin.
My son, Arif he did puasa excellent!. I'm very proud of him. Hope, next year Emir will do the same like his brother. Do the fasting here for my kids di negara yg umat islamnya seuprit, it's not easy. But yes, Insya Allah they can!
Monday, October 31, 2005
My Father ( second part - the end )
Almarhum dulu sejak lulus taruna Akademi Zeni AD 1958, sampai terakhir pensiun tahun 1987, Insya Allah selalu bebas dari korupsi dan hal2 yang sewenang2. Hidupnya selalu untuk pembangunan negara tercinta ini, manunggal dengan rakyat (jauh sebelum terkenal ada sebutan ABRI manunggal dengan rakyat. ) Bikin jembatan, sekolah, proyek air, dll ditahun 1960-an di jawa barat dan timur. Perang demi NKRI. Mulai dari Menado, PRRI/Permesta, Ambon, Malaysia, Irian Barat, G-30 S PKI, Timtim. (Sejarah bangsa ini selalu perang, demi mempertahankan kedaulatan bangsa). Hampir seluruh karier militernya menduduki pos komandan dan penting, jadi bukannya nggak ada kesempatan buat korupsi. Kesempatan selalu ada, besar dan basah. Cuman tidak diberi kesempatan untuk duduk di pemerintahan RI saja. Mungkin karena beda ama yang lain. Hampir semua pejabat pemerintahan atas dulu yang militer adalah dahulu teman sejawatnya atau yuniornya malah, seperti mantan wapres RI, TS.
Almarhum dulu pernah jadi lulusan terbaik di Fort Leavenworth, Kansas-USA tahun 1971-an (ini sekolah utk jadi colonel, sekolahnya para pejabat tinggi militer di dunia). Sekolah pula di Fort knox-kentucky-USA, pun sekolah manajemen di sek militer angkatan laut di California-USA tahun 1980-an. ( salah satu sekolah petinggi dunian dan raja2/pangeran Arab). Juga kebetulan ibu mendukung. Sebagai seorang dari latar belakang keluarga yang sangat intelektual, mama juga adalah seorang Sarjana Pendidik. Beliau sebagai anggota persit (persatuan istri) AD bikin ratusan sekolah dan rumah sakit, di desa2&gunung2, perpustakaan pertama dilingkungan Kodam V Brawijaya, ikut mencanangkan KB (Keluarga Berencana) dan promosi KB tahun 1968-an. Jadi boleh bangga dikit. Itu yang bangun bukan pegawai2 sipil. Tapi ibu2 istri tentara. Ibu selalu kebetulan di depan, terus aktif, karena pada jaman itu perempuan yang universitas apalagi sarjana dikit banget, apalagi kerja nggak dapat uang, dan kotor serta capai.
Saya dan kakak saya (kita cuman berdua), sekolah Alhamdullilah masuk PTN (Perguruan Tinggi Negri) jadi nggak memberatkan ortu buat biaya di Univ swasta (jaman tahun 1980-an, sekolah di PTN masih bagus dan bisa dibanggakan). Lulus kuliah dari fak Hukum UI, cepetan cari kerja, sebenarnya saya mau juga seperti banyak temen2 saya yg melanjutkan kuliah di LN. Tapi yah ortu tidak mampu mengeluarkan biaya sampai ke LN, pun saya juga tidak mampu untuk cari beasiswa dari Univ di luar untuk melanjutkan sekolah ke LN, hehe.....Kerja nggak pakai backing2an. Insya Allah sampai mentas(ceileh), saya dibesarkan dari uang halal.
Masih ingat papa selalu menolak upeti yg datang kerumah, bahkan seringnya cara kasar. Mulai TV, Kulkas (dulu barang mewah bo!), rumah, dll. Terakhir setelah pensiun sempat beberapa kali jadi presiden komisaris di salah satu perusahaannya keluarga salah satu konglomerat Indonesia. Tapi resign dengan hormat, tidak tahan. Ditawari rumah mewah di PI Jaksel,no! mobil mewah no!. Dulu sempet gelo banget, kita anak2nya. Tapi ya takut banget ama babe, galak bo!.
Sampai akhir hayatnya beliau hidup selalu penuh disiplin dan dengan sederhana dibantu kami anak2nya. Dimakamkan di TPU Tanah Kusir (sesuai amanat almarhum), bukan di TMP Kalibata. Dengan upacara penuh kemiliteran. Cepat, rapih, khidmat. Satu penyesalan saya, tidak sempat melihat rupa papa untuk terakhir kalinya. Padahal udah buru2 pulang, pada hari yg sama. Ini nasib orang yang merantau jauh di LN.
Selamat jalan papa, menurut saya dia juga pahlawan bangsa. Semoga saya bisa menjadi anak yang sholeh, amin.
Wassalam, Lisa
ps : Cerita ini dulu pernah beredar di milis2.
Tuesday, October 11, 2005
My Father ( the first part )
Hari ini adalah 100 harinya ayahanda tercinta berpulang ke Rahmatullah. Ayahanda adalah anak ke 5 dari 13 bersaudara. Sebagai orang dari Jawa Timur, disinilah tempatnya almarhum dilahirkan dan menghabiskan masa remajanya.
Dimulai dengan bersekolah di ESL (sekolah SD pada jaman itu, yang hanya dikhususkan bagi anak2 Belanda atau anak pribumi dari oarang tua dengan pangkat/jabatan tertentu di pemerintahan) di Mojokerto. Teringat aku akan cerita ayahanda bahwa ternyata anak2 Belanda itu sangatlah goblok. Terutama dalam pelajaran berhitung. Dalam soal cerita-cerita masa kecil atau masa mudanya, ayahanda selalu bercerita dengan gaya khas jawa timurannya yg lueecu.. teunaan..! tapi tentu banyak pula cerita yang sangat memprihatinkan serta mengharukan. Dengan memakai bahasa campur aduk antara Inggris, Belanda dan Suroboyoan. ( papaku menguasai bahasa Inggris dan Belanda dengan sangat fasih, juga bahasa jerman, dan sedikit jepang. Tentu dapat pula berbahasa Jawa alus, walaupun kayaknya lebih sering memakai bahasa Indonesia jika berhadapan dengan para famili yang tua2, katanya takut kalau2 ada salah ucap kalau harus selalu kromo inggil, he..he.. )
Dikemudian hari masa remajanya banyak dihabiskan di Surabaya. Semasa papaku bersekolah di VHS yaitu SMA peralihan dengan bahasa pengantar masih berbahasa Belanda, mbah kakungku (bapaknya papaku) sedho. Walaupun pada saat wafatnya, mbah kakung adalah Residen Surabaya, tetapi mereka bukanlah keluarga kaya. Sejak saat itu ayahanda lebih berjuang keras untuk membantu meringankan kehidupan mbah putri serta adik2nya. Berpindah2 tempat ikut dengan tante2nya (adik2 dari mbah putri atau mbah kakungku yg suaminya adalah pejabat pemerintahan), membantu di pekerjaan rumah tangga, sekaligus mengasuh anak2 dari tante2nya itu. Selalu berjalan kaki kemana2 dari jl. Setail ( rumah orang tua papaku ) sampai kesekolahnya yang jauuhh...itu. Tidak ada ongkos, kehausan dan kelaparan, kepanasan atau kehujanan. Tetapi dalam bercerita ayahanda tidak pernah terlihat menitikkan air matanya, justru akulah yg tersedih2.
Segera setelah lulus dari SMA, tekadnya adalah ingin menjadi seorang tentara. ( bersambung )
Cerita ini disampaikan untuk ketiga anakku tercinta Arif Fadhillah Hermanto, Emir Sulaiman Hermanto dan Farah Josephin Hermanto. Untuk menjadi kenangan dan renungan atas opa kalian.
Innaa Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'uun.
Seratus hari telah berlalu, ketika kami untuk terakhir kalinya memnadang dengan haru dan melepasnya dengan rasa ikhlas, kembali menghadap Khalik-Nya, Allah sang Pencipta.
Tiada lagi yang dapat kami berikan kepadanya sebagai pernyataan rasa kasing sayang kami dan sebagai balasan atas semua kebaikan dan segala pengorbanan untuk kami semasa hidupnya, hanyalah doa kehadirat Allah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, semoga Allah mengampuni dosanya, menerangkan dan melapangkan kuburnya serta memberikan tempat yang mulia disisi-Nya.
Mengenang 100 hari wafatnya ayahanda tercinta
Gatot Soedewo
Bin
H. Djoko Suarno
Lahir : Mojokerto, 18 Juli 1931
Wafat : Jakarta, 4 Juli 2005
Kata2 indah terakhir ini kukutip dari tante Farida tersayang untuk almarhum ibundanya. Indah sekali.....
Sunday, October 02, 2005
Anniversary's party


Jadi yg kita undang tuh Williams family, yg bujangan Scott, Ollikainen fam, Kroenert fam, Tony fam, Mulyadi fam, John fam, Chia fam.




Thursday, September 29, 2005
Our 11th Anniversary
Hari ini tepat sebelas tahun yang lalu gue melepaskan masa lajangku sebagai anak gadis cantik dari nyokap dan bokap bernama Lisa Damayanti binti Gatot Soedewo.
Masih kuingat pagi itu dengan memakai kebaya putih papa menikahkan aku dihadapan penghulu dengan pria pilihan sendiri dan pujaan hati bernama Dudi Hermanto bin H. Abdullah. Kulihat mata ayahanda berlinang2 dan mata ibunda dengan penuh kebanggaan mengantarkan aku menuju seorang istri. Gue sendiri pada waktu itu sekuat tenaga berusaha untuk tidak nangis, dan berhasil!.
Sebelas tahun berlalu kini kita telah dikarunia 3 keturunan. 2 orang guanteng2! dan sikecil yang cuantik!.
Sebenarnya puisi di bawah ini adalah hadiah perkawinan dari seorang Imam di US untuk mbak Petty-sahabat kita terbaik sewaktu kita masih tinggal di US. Tapi isinya bagus banget. Jadi mbak Petty like to share it kepada kami.
MARRIAGE
Marriage is about having a voice and a choice.
About communication and not manipulation.
About completing and not competing with one another.
About values that are caught rather than taught.
It’s about providing a palace with peace – a home where one feels at home.
It’s about in-laws that should never be out-laws.
And about building bridges rather than fences:
Communication – a bridge to understanding,
Openness – a bridge to trust,
Respect – a bridge to fondness and
Consideration – a bridge to fierce loyalty
It’s about sharing secrets that are sacred
About loving uniquely, not equally.
Drawing from the inexhaustible ocean of love – an all inclusive love of
Wife, mother, sister and daughter.
Marriages is about love, but also about fear –
The fear to fall out of love
Fear to grow apart and
Fear to take one another rudely for granted.
It’s about conflict and managing it well.
About differing with dignity
And bridging the gap between conflicting tastes and interests.
About crises and negotiating a sacred space for one’s partner’s
Conflicting interest and emotions.
Marriage has its pressures along with its pleasures.
The rose of marriage has its thorns and fragrant petals.
In it we hug privileges and courageously embrace responsibilities.
Marriage is about appreciation and introspection
Flexibility and consultation
Togetherness in prayer and togetherness at meals.
Definitely about forgiveness – the union of two awfully good forgivers
Who neither blame nor shame each other.
About gentleness and inseparableness
(forever hungering and thirsting for each other’s voice and face)
Marriage is about tears and smiles
Private pain and pleasure – plus public joy.
It’s about laughing WITH one another
And at times doing silly things – child-like behaviour and talking nonsense.
Having a sense of humour and not rumour.
It’s about flattery and hyperbole.
Marriage is about finding fulfillment emotionally, and spiritually AND sexually
Sensuality and spirituality and not mutually exclusive
Divorce is not easy to maintain, because we are sexual beings.
Partners must guard against monotony in life and in the bedroom.
In marriage we set spiritual goals along with material ones
It’s the union of two spiritual beings with human experiences
Not two human beings with spiritual experiences.
It is also about self-sacrifice and trusting about trusting without being gullible
About neatness, but making room for comfortable chaos and when children arrive,
We neither doubt when we are right nor have certainty when we are wrong.
Marriage is about GROWING into love rather than falling into love
Romantic love leading to genuine love that never lacks romance.
It’s about intimacy that allows for occasional psychological distance
It’s about being comfortable with ambivalence: -
Leaving room for imperfection, aversion, mistrust, jealousy and self-interest
Feeling live and dislike at once
Feeling free and imprisoned at once
Feeling both at peace and insecure
Marriage is not about pettiness or pretense
Nor about betrayal or dark sarcasm
Belittling or ANY abuse – becoming hysterical or historical
In marriage we are mostly curious and rarely furious – avoiding the use of NEVER or ALWAYS
We do not smother.
IT is not about slavery but rather working willingly like slaves to live like worldly kings
And worshipping slaves to live as heavenly queens.
A moral fortress –
A haven against seriousness
A refreshing fountain of comfort
A source of enrichment
A plunge into the Unknown
A sustained commitment to tolerate each other
Worth in the end every trouble
The gateway to immortal friendship
To becoming supermen and superwomen
The greatest gift from the Creator
Those who experience of marriage is pleasurable,
Smile – knowingly
In the face of its detractors
In celebration of love and marriages Allah SWT's greatest gift.
Ya Allah kabulkanlah doa2ku, berikan kami ridha-Mu, jauhkan kami dari api neraka, dan masukkanlah kami ke dalam surga-Mu, Amin Ya Rabbal Alamin.
Subscribe to:
Posts (Atom)