Friday, February 17, 2006

International Day

Eits tahu2 bangun tidur jam 5 subuh. Go directly to the kitchen. Took out the chicken marinade from the fridge. Immediately nusukin sate, jadi 60 tusuk sajalah, klar. Mandi, Sholat subuh. Turun lagi deh Ik, preparing the breakfast for the family, lunch boxes. Trus mandiin Farah. Hari ini hari Farah sekolah lagi!, wow sibuk banget, hurry!. Dudi berangkat ke kantor. While the kids are having breakfast, I fry the risoles. The boys left for school with baju jawa. Aduh gantengnya anak2ku. Pakai keris dan blangkonnya juga. They are so "miyayeni". Hm... pasti unik! deh di sekolah nanti. Bangga banget kupandangi kedua lelaki kecilku. Baru tahun ini sekolah mereka ada international day! telat amat!. Sekolah internasional lain di Pattaya ini mah udah jadi tradisi. Tahun Lalu hanya kelasnya Emir and under, percobaan, katanya. Tahun lalu aku pinjem baju Jakarta dari mbak Retno buat Emir. Teringat masa2 waktu Arif dan Emir sekolah di Private School Brookfield Academy di Amrik dulu, 3 kali mereka ikutan International Day. Dulu aku siapin mereka baju teluk belanga asal Palembang, pakai songket di pinggang. Soalnya dulu aku pikir wah baju jawa kurang manly ya, kayak pakai rok saja. Ternyata pakai Teluk Belanga juga bosen! he..he... Tapi dipikir2 baju Jawa cukup manly juga kok, asal atasannya jangan yg motif kembang2 aja. Kalau beskapnya warna hitam waw keren juga bo!, lengkap dengan emblem yg gantung2 di dada itu lho. Hm... kalau sang opa mereka (almarhum papaku ) masih ada, bliow pasti senang dan bangga. Secara alm papa orang suroboyo asli. Anak2 udah berangkat semua ke sekolah. Now my turn to get ready. Ah mau ikut2 pakai baju nasional, pakai apa yah yg simpel, pakai kebaya encim deh tapi pakai sarung cirebonan. Tapi nggak komplit nih karena rambutku tak urai saja, nggak sempet di keatasin. Sorry deh ma, ibuku selalu berpesan kalau pakai baju nasional itu harus selalu dengan rambut yg ditata, mau pakai sanggul modern kek, atau tradisional kek, pokoknya nggak boleh lepas. Khan di luar negri, jadi ada aja alasannya, he..he... Oh ya buat penataan meja, trying to make it simple but beautiful as well, since we are the only from Indonesia. Aku bawa wayang 2 bh, 4 pcs the books about indonesia, 2 bh batik table runners, tak lupa sang masterpiece yaitu 2 bh kain batik tulis tua koleksi ibuku tercinta yg tak embat sejak meninggalkan tanah air. Waw ibu2 korea kompak banget, makanannya 2 meja makan penuh full. Yah nggak salah lah wong buanyak bangat orang koreanya. Cihui ibu2nya juga pada pakai baju tradisional dengan warna2 yg luar biasa cantiknya....ih gemes!. Tapi buat mejaku walaupun kecil saja, tak perlu menggu waktu lama, sate ayam Emir's mom yg tersohor itu ( buset deh geer banget ), plus the best risoles in town ( he..he.. geer terus ), ludes..des..! Puas...... Eits..kainnya nggak dijual yah kok banyak yg naksir, very old...very old.... It seems that my boys are very proud with their costumes since a lot of parents and teacher praise them. I'm happy for them.