Tadi siang sama mama, Farah, dan kakak kita ke makamnya almarhum oma ik dari pihak mama. Waktu oma meninggal gue nggak pulang. Ketika oma berpulang ke Rahmatullah, usianya sudah 101 tahun.
Sewaktu almarhum masih hidup, sampai akhir hayatnya masih sehat walafiat, hanya pikun saja, biasa. Hebatnya kalau mau ke kamar mandi masih bisa bilang sama susternya. Yg hebat juga yah susternya itu kuat mbopong. Beberapa tahun sebelum meninggal oma tinggal di rumah tante Farida Srihadi, salah satu adiknya mama.
Awal Oktober tahun 2005 lalu, Ik pulang ke Jkt guna memperingati 100 harinya alm papa tercinta. Untung banget sebelum pulang ke Thailand mampir dulu untuk ngelihat oma. Ambil beberapa foto alm. Ternyata itu terakhir kali daku melihat oma. Oh ya yg hebat lagi, waktu disana, oma sedang mengaji. Terharu sekali melihatnya. Di usianya yg segini waktu itu alm sudah pikun tetapi untuk urusan sholat dan ngaji nggak pernah lupa. Susternya selalu bilang, "lagi sholat apa oma?, khan tadi udah. Nanti tunggu azan yg selanjutnya". Dan kata oma selalu bilang "tadi belum sholat", ( ini karena pikun ), jadi sholatnya diulang2 terus. Terus yg kelihatan sekali kalau dulunya alm adalah orang yg disiplin adalah setiap kali habis mengaji ( aku denger sendiri nih, bukan si suster yg bilang ), alm pasti bilang "selesai" ( he..he kayak masih di sekolah aja ya.. ) terus lanjut lagi mengaji yg lain dengan doa2nya yg panjang. Hebat! masih ingat!.
Masih ingat, sewaktu Ik kecil tinggal di Bdg, oma seringkali datang bezoek kita, terus masak2. Masakannya uenak...! sekali. Terus waktu aku tinggal di Surabaya, gue masih SMP kelas I kayaknya, tahun 82, oma datang menjenguk kita dengan sehatnya, sendirian lagi. Waktu itu oma baru pulang dari haji ( yg kesekian kali ). Umur berapa yah si oma kalau lahirnya aja tahun 1904. Gue masih inget banget, waktu itu gue dan kakak nganterin oma ke bandara Juanda. Terus disana nggak perlu pakai wheel chair, cuman tongkat aja, trus dadah2in kita dengan gagahnya.
Oma itu orangnya lucu banget, suka cerita2 jaman2 baheula apalagi yg paling asyik kalau cerita kejadian masa lampau sewaktu opa masih hidup. Soalnya waktu opa meninggal tahun 1960, (diusianya yg ke-63 tahun), yah Ik belum lahir toch... Kalau denger ceritanya oma kayaknya oma ini hidupnya pada jamannya cukup menyenangkan. Tapi tentu ada juga cerita2 yg menyedihkan. Apalagi kalau menyangkut anak2nya yg telah mendahuluinya. Jumlah anak yg dilahirkan oma 14 orang bo!. Sekarang tinggal mama dan 4 orang adik perempuan semua. Anak oma yg laki2 telah mendahuluinya sebelum oma berpulang. Sedih....banget kalau denger cerita oma nih. Tapi oma tentu bangga yah
semua anak2 laki2nya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Oma gue ini orang Palembang aseli! kalau opa kayaknya menurut cerita, katanya orang Padang dari Pagaruyung yg merantau sejak masih kanak2 ke Palembang. Trus bersekolah di pulau Jawa yang dikemudian hari ditugaskan di Jkt dan juga sambil bersyiar agama Islam.
Innaa Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'uun. Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali. Mengenang 100 hari wafatnya Hajjah Siti Rohimah binti Pangeran Mohammad Usman Gelar Singadjaya. Lahir di Sekayu 15 Juni 1904. Wafat di Jakarta 26 Oktober 2005.